Senin, 26 Januari 2015


Walikota Ogah Minta Maaf


dr HM Basyir Ahmad, Walikota Pekalongan
“Itukan prosesnya lewat rembug warga Landungsari, keluar kata-kata Noyontaansari, itu lewat sana prosesnya. Kalau yang salah siapa itu nanti tanya warga sana siapa yang dulu diajak rapat. Itu prosesnya bukan lewat kami. Bukan saya yang memberikan nama itu. Yakin saya tidak memberi nama.” Walikota dr HM Basyir Ahmad


















KOTA – Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad, tidak merespon tuntutan permintaan maaf yang diinginkan warga Landungsari atas dihapusnya kata Landung dalam nama merger Kelurahan Noyontaan dan Kelurahan Landungsari.
Menurut Walkot, nama Noyontaansari bukan dirinya maupun Pemkot yang memutuskan, tapi muncul atas hasil rembug warga setempat.
“Itukan prosesnya lewat rembug warga Landungsari, keluar kata-kata Noyontaansari, itu lewat sana prosesnya. Kalau yang salah siapa itu nanti tanya warga sana siapa yang dulu diajak rapat. Itu prosesnya bukan lewat kami. Bukan saya yang memberikan nama itu. Yakin saya tidak memberi nama,” tutur Walikota, Senin (26/1) usai menempel stiker logo Kota Pekalongan di mobil dinas Pemkot.
Pemberian nama, lanjut Walkot, murni seluruhnya diserahkan kepada warga, mau seperti apa. Adapun setelah itu, Pemkot mencatat untuk kemudian dibahas di DPRD, diusulkan ke Gubernur sampai ke Kemendagri. “Prosesnya seperti itu, jadi kami sama sekali tidak merubah,” imbuh dia.
Dari rembug warga itu juga, dikatakan Walikota, muncul sejumlah perubahan nama yang luar biasa. Contohnya Kauman yang merger dengan tiga kelurahan lain dan tetap bernama Kauman. Kemudian Karangmalang dan Dekoro yang menjadi Setono serta Sokorejo dengan Baros yang menjadi Kalibaros.
“Kami tidak melakukan sama sekali. Kami juga berpesan sama teman-teman jangan diintervensi masalah nama, silahkan warga yang menentukan. Menurut saya ini ada mis saja, kita akan jelaskan kalau perlu nanti ditelusuri siapa yang ikut rapat waktu itu nanti bisa dijelaskan. Yang penting jangan sampai ributlah, semua bisa diatur dan disosialisasikan sekali lagi,” pesan Walikota.
Sebelumnya, ratusan warga Landungsari mendatangi Kantor Walikota Pekalongan. Mereka menuntut agar nama Landungsari bisa dikembalikan. Selain itu, warga juga menuntut adanya permintaan maaf dari Walikota karena dianggap sudah menyakiti warga akibat penghapusan nama Landungsari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar