Selasa, 27 Januari 2015

TEMA DAPODIKDAS 302 TERBARU

TEMA DAPODIKDAS VERSI 3.0.2 TERBARU

Tema Dapodik Versi 3.0.2 Terbaru – Belum lama ini aplikasi dapodikdas versi terbaru kembali rilis, dengan sedikit perubahan dari versi sebelumnya namun masih tetap dengan warna tema yang sama. Sebenarnya hal-hal kecil seperti warna tema tanpa kita sadari terkadang bisa berpengaruh pada semangat kita untuk lebih sering membuka aplikasi dapodikdas.

Untuk itu pada aplikasi dapodikdas versi terbaru ini saya kembali membuat tema dapodik, jadi bagi anda yang suka dan mempunyai warna favorite silahkan bisa dicoba untuk mengganti warna tema dapodiknya.


Dan untuk merubah warna tema dapodikdas sangatlah mudah, anda hanya perlu mengikuti langkah-langkah di bawah ini sampai akhir.

#1. Langkah pertama, silahkan download tema dapodikdas versi 3.0.2 terbaru di atas

#2. Extract file hasil download dan pilih salah satu folder tema yang diinginkan

#3. Copy 2 file yang terdapat dalam folder File-01, kemudian buka Local Disk (C:) -> Program Files -> Dapodikdas -> dataweb -> apps -> web dan pastekan ke 2 file tersebut di dalam folder web(Replace file)
 

#4. Buka folder File-02 Copy file yang ada di dalam folder, buka Local Disk (C:) -> Program Files -> Dapodikdas -> dataweb -> synch -> includes -> css, pastekan file tersebut ke dalam folder css(Replace file)
 

#5. Next step, buka folder File-03 Copy file tersebut, lalu buka Local Disk (C:) -> Program Files -> Dapodikdas -> dataweb -> apps -> web -> ext -> resources -> ext-theme-anegan-dodger-blue, pastekan filenya ke dalam folder ext-theme-anegan-dodger-blue (Replace file)

#6. Selanjutnya, buka folder File-04 Copy gambar, buka Local Disk (C:) -> Program Files -> Dapodikdas -> dataweb -> apps -> web -> resources -> images pastekan gambar tersebut kedalam folder images (Replace file)
 
  
#7. Langkah terakhir, buka Browser Google Chrome tekan CTRL + H pada keyboard, lakukan Clear History (hapus data penjelajahan)
  

Setelah semua langkah diatas selesai dilakukan, silahkan login Aplikasi Dapodikdas anda, dan lihat hasilnya “ happy theme dapodikdas v3.0.2 :-) “

liburan di ujung negoro Batang












ti

Senin, 26 Januari 2015


Walikota Ogah Minta Maaf


dr HM Basyir Ahmad, Walikota Pekalongan
“Itukan prosesnya lewat rembug warga Landungsari, keluar kata-kata Noyontaansari, itu lewat sana prosesnya. Kalau yang salah siapa itu nanti tanya warga sana siapa yang dulu diajak rapat. Itu prosesnya bukan lewat kami. Bukan saya yang memberikan nama itu. Yakin saya tidak memberi nama.” Walikota dr HM Basyir Ahmad


















KOTA – Walikota Pekalongan, dr HM Basyir Ahmad, tidak merespon tuntutan permintaan maaf yang diinginkan warga Landungsari atas dihapusnya kata Landung dalam nama merger Kelurahan Noyontaan dan Kelurahan Landungsari.
Menurut Walkot, nama Noyontaansari bukan dirinya maupun Pemkot yang memutuskan, tapi muncul atas hasil rembug warga setempat.
“Itukan prosesnya lewat rembug warga Landungsari, keluar kata-kata Noyontaansari, itu lewat sana prosesnya. Kalau yang salah siapa itu nanti tanya warga sana siapa yang dulu diajak rapat. Itu prosesnya bukan lewat kami. Bukan saya yang memberikan nama itu. Yakin saya tidak memberi nama,” tutur Walikota, Senin (26/1) usai menempel stiker logo Kota Pekalongan di mobil dinas Pemkot.
Pemberian nama, lanjut Walkot, murni seluruhnya diserahkan kepada warga, mau seperti apa. Adapun setelah itu, Pemkot mencatat untuk kemudian dibahas di DPRD, diusulkan ke Gubernur sampai ke Kemendagri. “Prosesnya seperti itu, jadi kami sama sekali tidak merubah,” imbuh dia.
Dari rembug warga itu juga, dikatakan Walikota, muncul sejumlah perubahan nama yang luar biasa. Contohnya Kauman yang merger dengan tiga kelurahan lain dan tetap bernama Kauman. Kemudian Karangmalang dan Dekoro yang menjadi Setono serta Sokorejo dengan Baros yang menjadi Kalibaros.
“Kami tidak melakukan sama sekali. Kami juga berpesan sama teman-teman jangan diintervensi masalah nama, silahkan warga yang menentukan. Menurut saya ini ada mis saja, kita akan jelaskan kalau perlu nanti ditelusuri siapa yang ikut rapat waktu itu nanti bisa dijelaskan. Yang penting jangan sampai ributlah, semua bisa diatur dan disosialisasikan sekali lagi,” pesan Walikota.
Sebelumnya, ratusan warga Landungsari mendatangi Kantor Walikota Pekalongan. Mereka menuntut agar nama Landungsari bisa dikembalikan. Selain itu, warga juga menuntut adanya permintaan maaf dari Walikota karena dianggap sudah menyakiti warga akibat penghapusan nama Landungsari.

Iwan Fals: Jokowi Bukan Anak-Anak Lagi


Prihatin, Iwan Fals mendatangi kantor KPK Minggu malam.





VIVA.co.id - Musisi senior Iwan Fals terlihat datang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan bapak tiga anak itu, sebagai bentuk dukungannya terhadap konflik yang tengah melanda KPK dan Polri.

Pelantun "Manusia Setengah Dewa" itu tiba sekitar pukul 21.30 WIB. Iwan tak datang sendirian, ia didampingi oleh beberapa rekan. Kedatangannya itu tanpa diketahui oleh pimpinan KPK.

"Ya, saya merasa prihatin dengan peristiwa seperti ini. Sebagai warga biasa, saya merasa terbantu dengan adanya KPK. Begitu ada seperti ini, rasanya kok gelisah juga," ujar Iwan yang ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 25 Januari 2015.

Menurut Iwan, peran KPK sangatlah penting bagi negara ini. Dia tak bisa membayangkan, bila negara ini tak memiliki KPK. Dengan nada suara yang merendah, ia mengaku kecewa dengan perselisihan di antara dua penegak keadilan Tanah Air ini.

"Lantas ada cerita seperti itu, Pak BW (Bambang Widjojanto), ya itu 'loh kok rasanya kok aneh', tapi bukan masalah itu, masalah soal lembaganya ini. Itu kan lembaga, termasuk saya yang memilih juga, DPR. Tiba-tiba kok ada seperti ini, seperti saya menelan ludah saya sendiri, ya jadi prihatinlah," ungkapnya.

Takut dianggap salah bicara, Iwan pun enggan berkomentar banyak. Dan, mengembalikannya kepada pemimpin negara. "Karena Jokowi, saya pikir bukan anak-anak lagi," tuturnya. (asp)

Minggu, 25 Januari 2015

Ini Dampak Makan Mi Instan Bagi Kesehatan

Sunday, 25 January 2015, 11:02 WIB
Komentar : 38
Republika/Wihdan Hidayat
Aneka jenis merk mi instan ditata pada rak salah satu supermarket, Jakarta.
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, Mi instan merupakan makanan populer yang dapat dimakan siang dan malam, terutama bagi mahasiswa di akhir bulan. Murah dan mengenyangkan menjadi faktor mi instan populer. 
 
Namun, penelitian yang dilakukan oleh Dr Braden Kuo dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, dapat membuat para penikmat mi instan berpikir ulang untuk kembali memakan mi. Dilansir dari laman Mercola, Ahad (25/1), berikut hasil yang mencengangkan dari penelitian Dr Kuo yang menggunakan kamera berukuran sangat mini untuk melihat apa yang terjadi dengan mi instan di dalam saluran pencernaan.
 
Mi instan tidak hancur dalam proses pencernaan berjam-jam
Mi instan, termasuk juga mie ramen asal Jepang, tidak hancur selama dua jam proses pencernaan di dalam tubuh. Bentuk mi yang masih utuh memaksa saluran pencernaan manusia bekerja ekstra keras untuk memecah makanan tersebut. 

Jika mi instan tetap ada di dalam saluran pencernaan untuk waktu yang lama, akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain. Selain itu, di dalam mi itu sendiri, tidak ada nutrisi yang bisa diserap tubuh. Sebaliknya, tubuh akan menyerap zat-zat aditif, termasuk zat beracun dari bahan pengawet, seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ).

Pengawet TBHQ sangat berbahaya bagi tubuh
TBHQ merupakan bahan kimia yang sering disebut memiliki fungsi sebagai antioksidan. Hanya saja, TBHQ merupakan antioksidan yang berasal dari bahan kimia sintetis, bukan antioksidan alami. Zat ini berfungsi untuk mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan, atau biasa disebut bahan pengawet.

TBHQ biasa digunakan di dalam makanan olahan instan. Tapi, bahan kimia tersebut juga bisa ditemukan di dalam bahan non-makanan, seperti pestisida, kosmetik, dan parfum, karena sifatnya yang bisa mengurangi tingkat penguapan.

Lima gram zat TBHQ dapat membahayakan tubuh manusia. Efek dari terlalu sering mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah, terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.

Mi instan timbulkan gangguan metabolisme
Seseorang yang mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali dalam seminggu berisiko mengalami gangguan metabolisme, yaitu gejala-gelaja tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, dan kolesterol. Diketahui wanita 68 persen lebih berisiko dari pria.

Para konsumen mi instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C. Hal tersebut diperparah dengan ditemukannya zat Benzopyrene (zat penyebab kanker) di dalam sejumlah merk mi instan.
 
Selain itu, penyebab penyakit yang berasal dari mie instan lainnya adalah kandungan monosodium glutamat (MSG). MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Selain itu, zat ini juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit, seperti Alzheimer, Parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.


Kenapa orang kayak gitu bisa lolos jadi menteri? Foto JPNN.com
Kenapa orang kayak gitu bisa lolos jadi menteri? Foto JPNN.com
JAKARTA - Istilah "rakyat tidak jelas" yang digunakan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno untuk menyebut massa pendukung KPK menyebabkan kader NasDem itu kebanjiran kritik. Berbagai pihak menganggap pernyataan Tedjo itu melecehkan rakyat.
Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengaku heran bagaimana orang seperti Tedjo bisa jadi menteri. Pasalnya, perilaku pensiunan TNI itu tidak mencerminkan revolusi mental yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tedjo ini aneh. Kenapa orang kayak gitu bisa lolos jadi menteri. Kalau kekuasannya Jokowi bagus kayak gitu ga akan lulus," kata Hasan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (25/1).
Dikatakannya, orang-orang seperti Tedjo telah merusak citra pemerintahan Jokowi.   Pasalnya, masyarakat menganggap ucapan mereka sebagai sikap pemerintah
Dampak pernyataan Tedjo, lanjut Hasan, diperparah kenyataan bahwa banyak di antara orang yang disebutnya "tidak jelas" itu merupakan pemilih Jokowi saat Pemilu Presiden 2014 lalu.
"Rakyat pendukung di KPK kemarin itu memilih Jokowi. Saya tidak melihat yang hadir di KPK kemarin itu rakyat dari lawannya Jokowi," ujarnya.
Di tempat yang sama, Kordinator KontraS Haris Azhar mengatakan bahwa dukungan rakyat kepada KPK muncul karena kinerja lembaga penegak hukum lainnya mengecewakan. "'Rakyat tidak jelas' yang dukung KPK, karena tidak ada lembaga hukum lainnya yang kerja untuk kepentingan masyarakat yang sungguh-sungguh," ujarnya.
Pernyataan Haris ini menjadi tamparan balik buat Tedjo. Pasalnya, selain KPK, lembaga penegak hukum lainnya berada di bawah koordinasi kementerian yang dipimpin Tedjo.
Haris juga menilai kesalahan Tedjo tidak lepas dari kegagalan Jokowi dalam memilih pembantu. Ia berharap Presiden RI ke-7 itu segera bertindak untuk memperbaikinya.
"Tiga bulan ini pelajaran penting buat dia, mudah-mudahan Jokowi selamat lima tahun. Kalau ada menteri nggak bener berhentikan, kemarin saya lihat ada menteri yang belum baca UU, kasih pendidikan untuk itu," pungkas Haris. (dil/jpnn)

Senin, 05 Januari 2015

http://youtu.be/uBkmdBK7eAk