Jumat, 27 November 2015
Odong-Odong
“Aku berpikir” maka “Aku Ada”. Ada 3 hal disitu yaitu (1) Aku; (2) Berpikir; dan (3) Ada. Jika dicermati maka penentuan “aku” dan “keakuan” serta “ada” dan “keberadaan” semuanya hanya bisa dilakukan dengan cara “berpikir” dan “pikiran“.
Intinya begini, “aku dan keberadaan aku” adalah proses/hasil/tujuan dari pemikiran dan proses berpikir. Pemikiranlah yang menentukan siapa diri sendiri. Istilah lainnya, proses berpikir yang sering dinamakan rasio, akal, logika, dan nalar patut dipuja dan disembah karena disitulah letak seluruh hidup dan keberadaan seseorang. Getit ?
Juga dengan implikasi lain : apapun yang memiliki kategori “berpikir” maka dia “ada” (exist). Btw, saya jadi bertanya, apakah saya exist karena saya sering melakukan sesuatu “tanpa berpikir” ? Atau kata teman: labrak dulu, mikir belakangan.
my family
“Aku berpikir” maka “Aku Ada”. Ada 3 hal disitu yaitu (1) Aku; (2) Berpikir; dan (3) Ada. Jika dicermati maka penentuan “aku” dan “keakuan” serta “ada” dan “keberadaan” semuanya hanya bisa dilakukan dengan cara “berpikir” dan “pikiran“.
Intinya begini, “aku dan keberadaan aku” adalah proses/hasil/tujuan dari pemikiran dan proses berpikir. Pemikiranlah yang menentukan siapa diri sendiri. Istilah lainnya, proses berpikir yang sering dinamakan rasio, akal, logika, dan nalar patut dipuja dan disembah karena disitulah letak seluruh hidup dan keberadaan seseorang. Getit ?
Juga dengan implikasi lain : apapun yang memiliki kategori “berpikir” maka dia “ada” (exist). Btw, saya jadi bertanya, apakah saya exist karena saya sering melakukan sesuatu “tanpa berpikir” ? Atau kata teman: labrak dulu, mikir belakangan.
skolah
“Aku berpikir” maka “Aku Ada”. Ada 3 hal disitu yaitu (1) Aku; (2) Berpikir; dan (3) Ada. Jika dicermati maka penentuan “aku” dan “keakuan” serta “ada” dan “keberadaan” semuanya hanya bisa dilakukan dengan cara “berpikir” dan “pikiran“.
Intinya begini, “aku dan keberadaan aku” adalah proses/hasil/tujuan dari pemikiran dan proses berpikir. Pemikiranlah yang menentukan siapa diri sendiri. Istilah lainnya, proses berpikir yang sering dinamakan rasio, akal, logika, dan nalar patut dipuja dan disembah karena disitulah letak seluruh hidup dan keberadaan seseorang. Getit ?
Juga dengan implikasi lain : apapun yang memiliki kategori “berpikir” maka dia “ada” (exist). Btw, saya jadi bertanya, apakah saya exist karena saya sering melakukan sesuatu “tanpa berpikir” ? Atau kata teman: labrak dulu, mikir belakangan.
QS.Al-Lahab
“Aku berpikir” maka “Aku Ada”. Ada 3 hal disitu yaitu (1) Aku; (2) Berpikir; dan (3) Ada. Jika dicermati maka penentuan “aku” dan “keakuan” serta “ada” dan “keberadaan” semuanya hanya bisa dilakukan dengan cara “berpikir” dan “pikiran“.
Intinya begini, “aku dan keberadaan aku” adalah proses/hasil/tujuan dari pemikiran dan proses berpikir. Pemikiranlah yang menentukan siapa diri sendiri. Istilah lainnya, proses berpikir yang sering dinamakan rasio, akal, logika, dan nalar patut dipuja dan disembah karena disitulah letak seluruh hidup dan keberadaan seseorang. Getit ?
Juga dengan implikasi lain : apapun yang memiliki kategori “berpikir” maka dia “ada” (exist). Btw, saya jadi bertanya, apakah saya exist karena saya sering melakukan sesuatu “tanpa berpikir” ? Atau kata teman: labrak dulu, mikir belakangan.
27/11/2015
“Aku berpikir” maka “Aku Ada”. Ada 3 hal disitu yaitu (1) Aku; (2) Berpikir; dan (3) Ada. Jika dicermati maka penentuan “aku” dan “keakuan” serta “ada” dan “keberadaan” semuanya hanya bisa dilakukan dengan cara “berpikir” dan “pikiran“.
Intinya begini, “aku dan keberadaan aku” adalah proses/hasil/tujuan dari pemikiran dan proses berpikir. Pemikiranlah yang menentukan siapa diri sendiri. Istilah lainnya, proses berpikir yang sering dinamakan rasio, akal, logika, dan nalar patut dipuja dan disembah karena disitulah letak seluruh hidup dan keberadaan seseorang. Getit ?
Juga dengan implikasi lain : apapun yang memiliki kategori “berpikir” maka dia “ada” (exist). Btw, saya jadi bertanya, apakah saya exist karena saya sering melakukan sesuatu “tanpa berpikir” ? Atau kata teman: labrak dulu, mikir belakangan.
Langganan:
Postingan (Atom)